News Update :

Jumat, 24 Juni 2011

Tangerang Wolves Incar Kapten Persita


Kapten Persita Tangerang, Luis Edmundo, mendapat banyak tawaran bergabung dari beberapa klub Indonesia. Salah satunya adalah klub yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI), yaitu Tangerang Wolves.
Tangerang Wolves dikabarkan sedang gencar membujuk Luis Edmundo agar keluar dari tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut. Tangerang Wolves berniat untuk mendapatkan Luis karena pelatih Paulo Camargo ingin merombak skuadnya di putaran kedua LPI mendatang.
Melalui asistennya Deca de Santos, pria asal Brazil itu mengatakan, pada putaran kedua nanti, akan dilakukan perombakan di beberapa lini. Dan lini belakang adalah salah satu lini yang akan dirombak.
Sementara itu, Luis Edmundo menyatakan bahwa masalah transfer dirinya adalah urusan manajemen, meskipun dia sebenarnya masih ingin bertahan di Persita.
“Sebenarnya saya masih berharap terus di sini (Persita). Tapi, saya tidak tahu apa pendapat manajemen. Jika masih membutuhkan tenaga saya, maka saya akan prioritaskan Persita,” ujar Luis.

Penggawa Persita Menunggu Pencairan APBD


Persita Tangerang belum lepas dari ujian menghadapi persoalan keuangan. Sumber pendanaan tunggal, APBD Kabupaten Tangerang, tidak kunjung mencair. Alhasil, nasib para penggawanya masih jauh dari kata bahagia.
"Kami berharap semua pemain kembali bersabar. Sebab, informasinya APBD akan dicairkan pada bulan Juli nanti," ungkap General Manajer Persita, Eka Wibayu, kepada , Minggu (19/6).

Eka mengungkapkan, pihaknya sudah tidak memiliki cara lainnya, selain menunggu dana APBD untuk memenuhi kewajiban selama enam bulan. Pasalnya, diakuinya berbagai upaya yang ditempuh untuk mendapatkan dana talangan tidak membuahkan hasil.

"Kami pun tidak menginginkan kondisi seperti ini," tuturnya.

Terpisah, legiun asing Persita, Luis Edmundo, mengaku pusing dengan kondisi timnya.

"Bahkan, gaji dan bonus pertandingan saya selama dua bulan pada musim lalu juga belum dibayarkan," aku Luis Edmundo.

Pemain asal Chile itu berharap, manajemen segera menepati janjinya dan melunasi hak pemain.

"Kami punya hutang di mana-mana. Maklum, kami tidak punya sumber pendapatan lain," pungkasnya.

Luis Edmundo Tegaskan Bertahan di Persita


Seretnya pembayaran gaji benar-benar membuat pemain Persita Tangerang frustasi. Bahkan, diantara mereka ada yang bertekad akan meninggalkan tim berjuluk Pendekar Cisadane pada kompetisi Divisi Utama musim depan. Namun, kondisi tersebut tidak berlaku bagi Luis Edmundo.
Legiun asing asal Cile tersebut tetap ingin bertahan di markas Persita. Alasan Luis- panggilan Luis Edmundo- saat ini dirinya belum punya alternatif klub yang lebih baik. Menurutnya, kondisi klub di Indonesia tidak jauh berbeda dengan tim kebanggaan Laskar Benteng Viola (LBV).

”Kondisi seperti ini (krisis keuangan) juga dirasakan tim-tim lain. Mereka juga kesulitan dana. Karena itu, saya belum mau berpikir untuk pindah ke tim lain,” kata mantan palang pintu Persis Solo tersebut, kepada Bola.net, Senin (13/6).

”Ya, saya bisa memahami kondisi seperti ini. Pencairan APBD sekarang tidak seperti dulu. Kata manajemen tim, prosesnya lebih rumit,” tuturnya.

Luis juga mengaku sudah menerka-nerka nasib Persita pada kompetisi musim depan.

Menurutnya, kondisi Persita bakal semakin sulit, karena pemerintah berniat melarang penggunaan dana APBD untuk tim profesional. Meski demikian, pemain berusia 32 tahun itu mengaku tetap bertahan di Persita.

”Saya berharap masih bisa di sini. Tapi semua itu tergantung manajemen,” aku Luis.

Ade Jantra Masih Ingin Bertahan di Persita


Gaji seret ternyata tak membuat para pemain Persita Tangerang kapok. Beberapa pemain tim berjuluk Pendekar Cisadane ini justru masih ingin bertahan musim depan. Selain Luis Edmundo, Ade Jantra Lesmana juga mengaku tak akan meninggalkan markas Pendekar Cisadane.

Ade Jantra berharap manajemen Persita masih mempertahankannya hingga satu musim ke depan. Ade merasa berhutang dengan tim kebanggaan Laskar Benteng Viola (LBV) itu.

“Saya merasa dibesarkan Persita. Jadi saya masih belum terpikir akan meninggalkan tim ini,” ungkapnya. Ya, Ade merupakan salah satu pemain yang dibesarkan tim Ungu. Karirnya menjadi pemain profesional dimulai dari tim Persita U-21. Skill di atas ratarata yang dimiliki, pada kompetisi musim 2008-2009 lalu Ade mendapat kesempatan masuk di skuad Persita senior meski hanya sebagai pemain cadangan.

Saat itu, kemampuan mengolah bola Ade terus di poles tim Persita yang dikepalai Zaenal Abidin. Hasilnya, skillnya makin matang dan kerap diturunkan sebagai pemain inti ketika Persita ditukangi Elly Idris. Pada kompetisi Divisi Utama 2010-2011, posisi Ade Jantra mulai tidak tergantikan.

Dari awal kompetisi pemain bertubuh kurus itu selalu masuk dalam daftar starting eleven Pendekar Cisadane. “Ya, saya bisa seperti sekarang ini karena Persita. Karena itu, saya bermain di sini (Persita) tidak berpikir gaji meski saya membutuhkannya,” tuturnya seraya tertawa.

Menurut Ade, krisis finansial di Persita harus bisa dimakluminya. Sebab, pada kompetisi sebelum-sebelumnya, krisis finansial seperti sekarang ini tidak pernah terjadi. Artinya, memang Persita saat ini dalam situasi kesulitan dana. “Saya yakin, Persita bisa mengatasi masalah ini.

Dan pada kompetisi musim depan kondisi seperti ini (gaji pemain terlambat) tidak terjadi lagi,” tukasnya. Ade juga mengaku tidak mau over convident. Dia merasa masih sebagai pemain biasa-biasa saja. Itu terbukti, sejauh ini belum ada tim yang berniat memboyongnya dari markas Pendekar Cisadane. “Kalau pun ada belum tentu saya mau. Saya masih ingin di Persita,” tandas pemain 21 tahun itu.

« »

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More