News Update :

Minggu, 31 Juli 2011

Manajemen Persita Harus Berguru Ke Tim tetangga


TANGERANG Manajemen Persita Tangerang sepertinya h;irus belajar ke manajemen tim tetangganya. Persikota Tangerang. Buktinya, ketika manajemen Persita merasa kesulitan melunasi gaji pemainnya, manajemen Persikota justru sebaliknya

Belakangan, manajemen Persikota mengalami problem yang sama dengan manaiemr n Persita Yakni kesulitan membayar gaji pemainnya. Bedanya, manajemen tim Ksatria Bentengjulukan Persikota-mkI.iIi berhasil memenuhi kewajibannya (kendati tidak sepenuhnya), sementara manajemen Persita masih belum bisa terbuat banyak.

Va. manajemen Persikota mengakui punya tunggakan pembayaran gaji Akira Leonard Sopu,tan ilkk selama tiga bulan. Namun, dalam waktu singkat manajemen tim Kuning Biru sudah mampu melunasi sebulan gaji pemainnya.

"Va. untuk bulan ini gaji pemain sudah kami bayar. Berarti kami masih punya tunggakan dua bulan lagi Untuk tunggakan gaji dua bulan, akan kami lunasi setelah dana APBD cair." ungkap Bendahara Persikota Bambang Suwondo.

Lantas, bagaimana managemen bisa melunasi gaji pemainnya bulan ini. sementara kas masih kosong? Sayang, Bambang Suwondo enggan membeberkan prosesnya. Itu tidak perlu disebutkan. Yang jelas, kami bersyukur bisa membayar gaji pemain meski hanya sebulan," tuturnya.

hanya sebulan gaji yang dilunasi namun para penggawa Ksatria Benteng mengaku bersyukur, lm karena, dengan gaji sebulan, mereka masih memenuhi kebutuhannya sehari-hari. "Kalau dibandingkan dengan tun yang lain, kami masih mendingan." aku salah satu pemain Persikota yang enggan disebutkan namannya

Dia mengaku khawatir, jika ucapannya akan menyingung manajemen dan pemain tim lain yang saat ini masih belum gajian. "Tolong jangan ditulis nama saya Takut ada yang tersingung," tuturnya

Pemain ini berharap, kontraknya di Persikota diperpanjang. Pasalnya, bermain di Kuning Biru kesejahteraan pemain benar-benar diperhatikan. Meski ada pemain yang merasa belum puas dengan yang diberikan Persikota, tapi jujur, saya senang bermain di sini." akunya,

Pemain Legenda Persita


Siapa sih orang Tangerang yang tidak mengenal sosok Agus Suparman ???. Pemain kelahiran Tangerang ini dikenal sebagai orang yang pendiam, tidak sombong kepada siapapun walaupun dia adalah orang yang sangat populer. Tapi, kalau di lapangan, Agus merupakan pemain yang sangat "ganas" dalam menaklukan kiper lawan. Bayangkan, sudah berapa jumlah gol yang ia ciptakan dalam setiap pertandingan, ibaratnya tiada hari tanpa gol bagi dirinya. Berbagai prestasi sudah ia sandang, seperti Pemain Terbaik Siwo PWI Yogyakarta Th 1987. Pengalaman pahit pun sudah pernah ia rasakan saat tim Persita bertandang ke Garut, dimana saat itu ketika Persita berhadapan dengan tuan rumah Persigar Garut. Agus dikeroyok dan dipukuli oleh para pemain dan suporter tuan rumah, akibatnya Agus harus istirahat total tidak boleh bermain dalam jangka waktu seminggu.


Pemain kelahiran Kuningan ini terkenal dengan umpan-umpannya yang sangat akurat dari sayap kiri. Oleh sebab itulah selama dia memperkuat tim Pendekar Cisadane sejak LI I jarang sekali Uci menduduki bangku cadangan. Walau pemain yang selalu diandalkan oleh Persita, Uci merupakan seorang pemain yang ramah, supel bergaul dengan siapapun juga termasuk pendukung fanatik Persita, sebab itulah Uci disenangi oleh para Persita Mania. Selain itu Uci merupakan pemain panutan yang perlu ditiru kesetiannya kepada Persita, walaupun Persita terperosok ke divisi I. Dan Uci pulalah dan kawan-kawan yang mengangkat kembali Persita ke divisi utama dan sampai kinipun dia tidak tetap membela Pendekar Cisadane.

Jumat, 29 Juli 2011

Awal Mula Pecahnya Persaudaraan Benteng Viola dan The Jak Mania


Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak berniat melindungi penyerang Persija Pusat Budi Sudarsono, dari kemungkinan terkena sanksi atas keterlibatannya dalam peristiwa tawuran yang mewarnai pertandingan antara Persija Pusat dan Persita Tangerang, partai perdana kompetisi Divisi Utama Liga Bank Mandiri (LBM) X- Tahun 2004, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/1).

''Tak benar kalau ada sinyalemen Komdis PSSI sengaja melindungi Budi Sudarsono dari kemungkinan terkena sanksi, hanya karena dia salah satu pemain nasional. Saya dan anggota Komdis PSSI lainnya sama sekali tidak berpikir ke sana,'' kata Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, di Senayan, kemarin.

Togar menambahkan, dalam menjatuhkan sanksi atau hukuman kepada para pemain yang terlibat dalam peristiwa tawuran seusai pertandingan Persija Pusat melawan Persita Tangerang tersebut, pihaknya tidak memikirkan kepentingan apa pun, termasuk pemain nasional atau bukan.

''Keputusan Komdis PSSI ini murni dan atas dasar kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan masing-masing pemain. Dan dalam membuat keputusan itu, kita harus menghindari interes tertentu,'' jelas Togar.

Dari peristiwa tawuran yang terjadi di akhir pertandingan Persija Pusat dengan Persita Tangerang itu, Komdis PSSI yang diketuai Togar Manahan Nero telah menjatuhkan sanksi atau hukuman kepada empat pemain, masing-masing dua dari Persija Pusat (Ismed Sofyan, Samsidar) dan dua dari Persita Tangerang (Achmad Kurniawan, Jorge Toledo).

Diakui Togar, hukuman terberat diterima pemain Persita asal Cile Jorge Toledo, yang dikenai sanksi larangan bermain empat tahun dan denda Rp 20 juta. Atas sanksi ini, Toledo mengajukan banding, yang sidang komisi bandingnya kemungkinan baru akan dilakukan Senin atau Selasa depan.

Lain halnya dengan tiga pemain lainnya, yakni Achmad Kurniawan (kiper Persita), Samsidar (kiper kedua Persija), dan Ismed Sofyan (Persija), masing-masing dijatuhi hukuman larangan main empat bulan serta denda Rp 10 juta. Atas sanksi ini, pihak Persija Pusat dan Persita juga mengajukan banding.

Bertalian dengan beratnya sanksi yang diterima Toledo, Togar menyatakan, hal itu tidak sekadar didasari oleh pertimbangan bahwa Toledo adalah pemain asing yang keberadaannya seharusnya menjadi teladan. Namun semata-mata karena kualitas pelanggaran yang dilakukan Toledo.

''Pertimbangannya, hukuman berat untuk Toledo bukan sekadar karena dia pemain asing, melainkan memang karena kualitas kesalahannya. Lihat saja bagaimana seriusnya dia berlari sejauh sekitar 30 meter untuk memukul pemain lawan,'' tegas Togar.

Rekaman

Soal Budi Sudarsono, lanjut Togar, dalam beberapa rekaman visual hasil liputan sejumlah kamerawan televisi swasta terlihat ikut memukul permain Persita, Komdis belum menjatuhkan hukuman. Sebab, kata Togar, pihaknya justru belum melihat rekaman kejadian yang menunjukkan Budi benar-benar ikut memukul. Dalam pengakuannya kepada Komdis, Budi juga mengaku ikut memukul. Ironisnya, kata Togar, pengakuan saja belum cukup.

''Kami masih harus melihat rekaman yang bisa membuktikan bahwa Budi memang terlibat ikut memukul, jadi kemungkinan ada sanksi terhadap Budi masih kita tunda,'' ujarnya.

Luputnya Budi Sudarsono dari sanksi yang diterapkan Komdis menumbuhkan dugaan Komdis sengaja melindungi pemain depan Persija Pusat itu, mengingat Budi adalah salah satu nominasi pemain untuk Timnas Pra-Piala Dunia (PPD) dan Piala Asia.

Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia akan memulai perjuangannya di pertandingan penyisihan Grup 8 Zona Asia PPD 2006 pada 18 Februari melawan Arab Saudi.

Togar juga mengemukakan tentang kemungkinan masih banyak pemain dari Persija Pusat dan Persita Tangerang yang akan terkena sanksi atau hukuman dari Komdis. Itu karena dia melihat kemungkinan memperoleh temuan-temuan baru dari peristiwa tawuran tersebut. ''Saya masih melihat beberapa rekaman yang dipinjam dari teman-teman kamerawan, dan itu harus benar-benar kita lihat secara cermat,'' jelas Togar.

Sementara itu Diluar stadion sudah terjadi gesekan antara Viola Dan The jak,Viola yang jumlahnya lebih kecil dibandingkan The jak yang hampir menguasai keseluruhan stadion gelora Bung Karno terpaksa tertahan di dalam stadion,karena di takutkan terjadi tawuran lebih luas lagi Viola di giring oleh pihak Keamanan kedalam lapangan gelora Bung Karno.

Suasana di Luar stadion Gelora Bung Karno Sudah tidak terkendali lagi,Perang batupun terjadi antara Viola dan The Jak,Sampai sampai Pentolan The Jak "Bang Gugun Gondrong" turun langsung ketempat terjadinya pertempuran perang batu antara Viola Dan The Jak,seuasana di luar stadion sempat terkendali namun gesekanpun kembali terjadi,The Jak mendapatkan Perlawanan sengit dari Viola yang pada waktu itu berjumlah lebih minoritas dibanding The Jak yang jumlahnya mungkin puluhan ribu.

Akhirnya sekitar jam 20.30 WIB Suasana sudah terkendali,dikarenakan The Jak sudah berhasil di giring Pihak keamanan untuk pulang ke rumahnya masing masing,Viola yang pada waktu itu sedang duduk duduk santai sekalian merasakan rumput senayan yang mungkin sangat langka sekali untuk kita semua merasakannya,Kedatangan sesosok Gugun Gondrong dan seluruh pihak korwil korwil dari the Jak yang sengaja datang khusus untuk meminta maaf kepada pihak Viola sekaligus memberi jaminan keamanan perjalanan pulang kepada Viola.

Sekitar jam 21.15 WIB akhirnya Viola sudah di perbolehkan pulang oleh pihak keamanan dengan melakukan konvoi secara bersamaan,pada saat itu hujan turun lebat sekali,kami Viola khususnya yang tidak mendapatkan tempat duduk di dalam mobil bus yang di tumpangi terpaksa hujan hujanan di atas bus atau di pintu pintu Mobil , hal tersebut terjadi dikarenakan Viola yang independent atau datang sendiri(ngeteng) dari tangerang terpaksa harus ikut rombongan Viola.

Diperjalanan Viola dikawal oleh sekitar 200 orang dari pihak The Jak dengan mengendari motor dan mobil kebangsaanya masing masing, juga termasuk bang Gugun Gondorong yang dibonceng oleh Rombongan The Jak yang mengendarai motor dan dari pihak keamanan, Akhirnya perpisahanpun terjadi di depan pintu masuk Tol senayan, dan mungkin itu perpisahan terakhir persahabatan antara Viola dan The Jak.

Gue yang kebetulan ikut dalam rombongan Viola pada saat itu dan kebetulan pula ngegantung di pintu angkot sambil hujan hujanan, ikut merasakan suasana perpisahan tersebut suasana persahabatan dan mungkin yang terakhir antara Viola dan The Jak, Gugun Gondrong dan kawan kawan The Jaknya menyalami kami satu persatu di depan pintu masuk tol Gelora Bung Karno, Gue yang pada waktu itu mungkin merasa agak kecewa dengan ulah The Jak atau mungkin simpatisan The Jak sempet salut ame 200 orang atau mungkin lebih dari The Jak dan Bang Gugun Gondrongnya.

Dulu jika Viola bertandang ke lebak bulus selalu di sambut dengan tepuk tangan dan nyanyian The Jaknya, Begitu Pula Jika The Jak bertandang Ke Benteng Selalu Di sambut oleh Viola dengan Tepuk tangan dan nyanyian Viola pula...

Dulu Viola dan The Jak bernyanyi bersama dalam satu tribun tanpa adanya sekat pemisah, sekarang pertanyaannya..

Apakah persahabatan tersebut dapat terjalin kembali??
Apakah Viola dan The Jak bersama kembali??

Semua kembali kepada diri kita masing masing,betapa indahnya persahabatan itu dan betapa indahnya ikatan erat kebersamaan Viola dan The Jak pada saat itu.
Semoga semua itu terjalin kembali...
Semoga kita semua bisa bersama kembali...
Semoga Viola dan The Jak bersatu kembali...

Marilah kawan kita jalin kebersamaan itu kembali!!!.[Devit Fals Viola Perdamaian]

Rabu, 27 Juli 2011

Tim All Star Ingin Ambil Alih Persita


TANGERANG – Belum beresnya gaji pemain dan tim pelatih Persita Tangerang membuat sejumlah kalangan gerah. Bahkan, mereka berencana akan mengambil alih jajaran manajemen yang dinilai gagal mengurusi tim. “Sepertinya, akan terjadi dualisme manajemen di Persita.
Sejumlah mantan pemain Persita yang tergabung dalam tim All Star berencana mengambil alih manajemen,” ujar sumber INDOPOS di internal Persita yang enggan namanya di korankan. Menurutnya, sejumlah eks pemain Persita mengaku prihatin dengan kinerja jajaran manajemen sekarang.
Pemain All Star Persita menilai kinerja manajemen sangat buruk sehingga tidak mampu mencari sumber dana lain, selain dari APBD Kabupaten Tangerang. “Kata mereka, ada ribuan perusahaan di Kabupaten Tangerang. Tapi manajemen tidak dapat memberdayakan,” katanya. “Mereka menilai, manajemen sekarang terlalu bergantung dengan dana APBD. Selain itu, tim All Star menilai banyak orang yang tidak berkompeten duduk di kursi manajemen,” tambah sumber yang mewanti-wanti tidak disebutkan namanya itu. Lebih lanjut dikatakan, mantanmantan pemain Persita berharap jajaran manajemen diserahkan kepada mereka.
All Star Persita juga optimistis mereka dapat bekerja lebih baik dari manajemen sekarang. Bahkan, mereka tidak khawatir kalau pun tidak mendapat sokongan dana APBD. “Mereka sepertinya sudah punya sponsor,” bebernya. Rencana tim All Star Persita mengambil alih manajemen ternyata sudah sampai ke telinga pelatih Elly Idris. Pelatih yang berencana meninggalkan tim Ungu itu membenarkan akan ada gerakan itu. “Saya juga mendengar hal itu. Tapi, saya tidak mau ikut campur,” tandas Elly Idris. Elly hanya berharap, kedepan kinerja jajaran manajemen Persita jauh lebih baik.
Agar tidak terjadi, pembayaran gaji telat hingga berbulan-bulan seperti yang terjadi saat ini. Pasalnya, lanjut Elly, telatnya pembayaran gaji akan mempengaruhi performa tim. “Kalau sata boleh berpendapat, Persita bisa finis di peringkat empat kemarin sudah luar biasa. Sebab, pemain masih all out bermain meski tidak gajian,” pungkas eks arsitek Persibom Bolaang Mongondow itu.

Rabu, 13 Juli 2011

Viola Tolak Wacana Merger Persita Dengan Pelita Jaya


TANGERANG - Wacana merger antara Persita tangerang dengan klub Indonesia Super League (ISI.) Pelita laya menuai reaksi. Pendukung Fanatik Persita yang berjuluk Pendekar (Cisadane, yakni Laskar Benteng Viola (LBV) menolak keras rencana pcnggabuangan kedua klub itu.

"Walaupun masih sebatas wacana tapi Itu sangat merisaukan Viola. Kami takut wacana ini menjadi kenyataan, ungkap pengurus sekaligus dirigen LBV Imad Cahyadi kepada IM X P )S kemarin.

Reaksi ini sebagai buntut dan pernyataan Ketua umum Pengcab PSSI Kabupaten tangerang Ahmed /Zaki Iskandar. Sebelumnya Zaki mengatakan, akan membuka pintu buat Pelita Jaya jika Ingin pindah home sekaligus berkolaborasi dengan Persita.

Maran zaki menerima lamaran Pelita, karena klubnya juga membutuhkan bantuan energy, terutama dalam masalah finansial. Itu untuk memperingan beban Persita dalam menghidupi timnya "Apalagi nanti semua tim profesional tidak boleh menggunakan APBD lagi," tandasnya

Tapi. Imad memberi isyarat kalau rencana itu akan mendapat penolakan keras dari LBV Sebab. kata Doyok panggilan Imad marger hanya akan memutus sejarah panjang tim ini, selama berkiprah di liga Indonesia "Tim ini sudah mencatat sejarah dikancah sepak bola Indonesia, Kalau dimarger sejarah itu akan hilang," tandas Doyok

Menanggapi soal kesulitan dana yang dialami kubu Persita, pria bertubuh kurus ini mengatakan, mayoritas tim di Indonesia boleh dibilang tengah kesulitan dana "Kami akan mempertanyakan terkait rencana marger ini. Kalau pertimbangannya masalah dana, kami tidak akan terima" pungkas Doyok.

Selasa, 12 Juli 2011

Persita Akan Siapkan Pemain Jika Piala Indonesia Jadi Digelar


Kabar akan digelarnya Piala Indonesia (PI) ditanggapi dingin oleh kubu Persita Tangerang. Apalagi, hal yang dikatakan oleh CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, tersebut, masih sebatas rencana.

"Kalau PI ada tentunya kami syukur dan kami akan menyiapkan tim," ungkap Manajer Persita, Ahmed Zulfikar Iskandar, kepada Bola, Selasa (28/6).

Namun, masih dikatakannya, Persita bakal menyiapkan tim untuk menghadapi PI setelah ada hasil Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli nanti. Artinya, jika Kongres berjalan lancar dan tidak ada sanksi dari FIFA, kubu Persita meyakini PI bakal digelar.

"Karena itu, kita masih menunggu hasil Kongres nanti," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, seandainya PI benar-benar digelar, Pendekar Cisadane akan memakai tenaga mayoritas pemain yang ada. Pasalnya, besar kemungkinan, tim kebanggaan Laskar Benteng Viola itu akan mempertahankan sebagian besar pemain yang ada.

Persita Akan Melunasi Gaji Pemain Sebelum Habis Kontrak


Pemain Persita Tangerang boleh sedikit bernafas lega. Itu karena, janji manajemen yang bakal melunasi gaji mereka yang tertunggak pada Juli ini. Luis Edmundo dkk akan menerima gajinya sebelum kontrak bersama tim berjuluk Pendekar Cisadane selesai.

Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pemain tidak perlu risau kalau gajinya tidak dibayar. “Semua gaji akan diselesaikan sebelum kontrak pemain habis,” ujarnya kepada Indopos kemarin. Menurut Zaki, masalah tunggakan gaji ini sudah menjadi kewajiban jajaran pengurus dan manajemen. Apalagi, tidak ada sejarah, Persita tidak membayar gaji pemainnya.

Dia mengakui, gaji telat sudah hal biasa di klub ini. Maklum, karena tim kebanggaan Laskar Benteng Viola (LBV) itu masih bergantung dengan bantuan APBD Kabupaten Tangerang. “Tapi, setelah APBD turun, kami langsung bayar semua tunggakan gaji pemain. Sehingga pada kompetisi berikutnya kami sudah tidak punya tunggakan lagi. Manajemen baru akan memikirkan pembayaran gaji pemain baru,”kata anggota DPR RI itu. Pola seperti itu memang seolah sudah menjadi tradisi di Persita.

Bahkan, beberapa penggawa tim Ungu seperti Luis Edmundo mengaku sudah tahu kebiasaannya. Sebab itu, pemain asal Cile itu cenderung diam alias tidak protes karena yakin gajinya tetap dilunasi oleh manajemen. “Manajemen sudah bilang, gaji kami akan dibayar bulan Juli ini. Manajemen masih menunggu APBD cair. Ya, sebaiknya kita tunggu saja,” kata Luis Edmundo pasrah.

« »

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More